“Kalau boleh tahu, ngapain sih Bruder dengan Bapak Iren mengunjungi sekolah kami?” tanya Lorensia, salah seorang anggota Tim Jurnalistik SMAK St. Paulus, Jember. “Kami ini para petugas Yayasan Sancta Maria Malang yang sedang melakukan assesmen. Assesmen adalah kegiatan penilaian guru dan karyawan yang bekerja di Yayasan Sancta Maria Malang dalam rangka pengangkatan pertama sebagai pegawai tetap Yayasan dan kenaikan pangkat mereka.” “Untuk apa?” tanyanya lebih lanjut ingin tahu. “Untuk memastikan kelayakan mereka diangkat sebagai pegawai tetap Yayasan, atau layak-tidaknya naik pangkat. Kami melakukan observasi untuk melihat kompetensi mereka saat bekerja. Hasil pengamatan ini kami bawa ke pengurus Yayasan sebagai dasar pertimbangan kebijakan atas mereka. Pengangkatan pertama sebagai pegawai tetap dilakukan setelah pegawai melewati tahap status sebagai pegawai kontrak minimal empat tahun. Sedangkan kenaikan pangkat diberikan setelah minimal empat tahun jenjang sat uke jenjang berikutnya. Pengangkatan sebagai pegawai tetap dan kenaikan pangkat berda,pak pada penghasilan mereka.”
“Kira-kira dampaknya untuk sekolah apa?” tanyanya lagi. “Menurut hemat saya, dari penilaian pegawai yang dilakukan dengan kunjungan ke unit sekolah ini, ada tiga hal penting kami tuju. Pertama, kami hendak memastikan bahwa guru dan karyawan kami sungguh berkualitas sehingga tidak mengecewakan Yayasan khususnya, dan para orang tua murid pada umumnya. Artinya, mereka memiliki kompetensi sebagaimana disyaratkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemendiknas, sebagai tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Perlu kamu ketahui juga, bahwa selain observasi kelas dan observasi tempat kerja, kami juga mengadakan tes tertulis, khususnya terkait dengan penguasaan Peraturan Kepegawaian Yayasan. Harapannya, seemua pegawai mengetahui dan menjalankan peraturan Yayasan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kedua, kami hendak mengetahui situasi dan persoalan yang terjadi dalam karya pelayanan unit sekolah, khususnya yang dialami oleh para guru dan karyawan yang kami assesmen. Ketiga, kami berusaha membantu memecahkan persoalan yang mereka alami. Atau kalau tidak mampu kami tangani sendiri, nanti kami laporkan kepada pengurus Yayasan. Satu lagi yang perlu kamu tahu. Selama melakukan assesmen, kami juga berkomunikasi dengan pengelola sekolah ini. Harapannya kedua Lembaga bisa saling bersinergi secara lebih baik dan intens.” “Begitu ya Der. Jadi yang dinilai itu tidak hanya kami saja ya, tetapi bapak ibu guru, dan para karyawan sekolah juga dinilai.” “Betul sekali.” jawabku singkat.
Dialog di atas merupakan salah peristiwa yang terjadi tim assessor Yayasan Sancta Maria Malang melakukan di SMAK St. Paulus beberapa waktu lalu. Wawancara tim jurnalistik SMAK St. Paulus ternyata digunakan untuk konten media massa, yang tentu sangat berguna untuk promosi sekolah. Masyarakat umumnya, dan para orang tua murid khususnya pasti diyakinkan akan kualitas SMAK St. Paulus oleh karena salah satu program Yayasan; assesmen.
Bagi Yayasan Sancta Maria Malang, bulan September adalah bulan assesmen kepegawaian. Para pegawai yang tiba saatnya pengangkatan menjadi pegawai tetap dan naik pangkat pada bulan Oktober 2025, akan mendapat assesmen. Guna mendapatkan data penilaian, para petugas assessor Yayasan turun ke unit-unit sekolah yang berada di bawah tata kelola Yayasan. Tiga hal dilakukan para assessor saat melakukan assesmen: supervisi, wawancara, dan tes tertulis. Supervisi untuk para guru dilakukan dengan observasi kunjungan kelas. Sedangkan supervisi untuk karyawan dilakukan dengan observasi tempat kerja yang bersangkutan. Saat ini tim supervisor berhak memberi teguran atau masukan atas ketidakberesan yang terjadi. Setelah supervisi kunjungan kelas atau observasi kunjungan tempat kerja, assessor melakukan wawancara. Pada sessi wawancara ini selain dimaksudkan untuk croscek hasil supervisi terhadap pegawai yang bersangkutan, tetapi juga memberi motivasi, dan masukan-masukan yang perlu dilakukan pegawai yang bersangkutan pada waktu-waktu mendatang. Terakhir, untuk mengetahui sejauh mana pegawai memiliki dedikasi dan kesetiaan pada Yayasan, assessor Yayasan melakukan tes tertulis kepada para pegawai.
Tgl 9 – 12 September 2025 assesmen dilakukan di unit SMAK St. Albertus, Malang untuk 27 guru dan 13 karyawan. Petugas assessor yang turun ke unit SMAK St. Albertus, Malang adalah Br. Vianey, Br. Mungsi, dan Bp. Irenius Solawane. Selain melakukan assesmen kepegawaian, tim assessor juga memantau kinerja guru-guru yang masih berstatus kontrak.
Tgl 15 – 18 September 2025 assesmen dilakukan di unit SMAK St. Paulus, Jember untuk 11 orang guru dan 9 orang karyawan. Petugas assessor yang turun ke unit adalah Br. Mungsi, O.Carm dan Bp. Irenius Solawane. Sebagaimana terjadi di SMAK St. Albertus, selain melakukan assesmen kepegawaian, tim assessor juga memantau kinerja guru-guru yang masih berstatus kontrak.
( Br. Antonius Mungsi, O.Carm.)