Oleh: Br. Antonius Mungsi, O.Carm.
Pada awal berdirinya, Yayasan Sancta Maria Malang bernama Yayasan Sancta Maria.
Selanjutnya istilah YSM digunakan untuk menyebut Yayasan Sancta Maria ataupun Yayasan Sancta Maria Malang yang memiliki makna sama.
Sebagaimana tercatat pada kertas laporan Rm. Th. D. Hendropuspito O. Carm selaku sekretaris Yayasan Sancta Maria, tertanggal 4 November 1970,Yayasan Sancta Maria Malang didirikan pada hari Sabtu, 17 Desember 1949, dua tahun setelah Class I Belanda, dan satu tahun setelah Class II terhadap Indonesia atau tepatnya sepuluh hari sebelum penyerahan kedaulatan dari Belanda ke pemerintah Indonesia (27 Desember 1949). Kantor YSM berkedudukan di Jl. Mgr. Sugiyopranoto. No. 2. Malang.
Pada masa ini pemerintahan kota Malang dijabat oleh M. Sardjono Wirjohardjono (1945 – 1958) pada pihak Republik, sedang pada pihak federal dijabat oleh Amidarto (1947-1948) dilanjutkan oleh R. Suhari Hadinoto (1948-1950)( http://kelsumbersari.malangkota.go.id). Pada skala nasional, kebijakan pendidikan dijabat oleh Ali Sastroamidjaja (1947-1948;1948-1949 ), Teuku Mohamad Hasan ( 1948-1949), Sarmidi Mangunsarkoro(1949 ), Abu Hanifah (1949-1950 ), dan kembali ke Sarmidi Mangunsarkoro (1949-1950). Berdasar seringnya pergantian kepemimpinan kementerian dan wali kota ini dapat disimpulkan bahwa keadaan politik Indonesia masih labil.
Pendirian Yayasan Sancta Maria Malang termuat dalam akta pendirian Yayasan, Nomor 26. Akta pendirian dibuat di hadapan Notaris Hendrik Ribbers di Malang. Pendirinya adalah Ordo Karmel atas prakarsa Mgr. A.E.J. Albers, O.Carm. Akta menyatakan tujuan pendirian Yayasan Sancta Maria adalah untuk menyokong pekerjaan Paters Carmeliten di daerah Apostolisch Vicariaat di Malang, yang mengenai agama, amal, kebudayaan dan masyarakat, dan dengan demikian memelihara kepentingan umum. Pada akta juga digariskan bahwa Yayasan ini dalam pekerjaannya mengutamakan keselamatan penduduk asli dan bukan mencari keuntungan.
Tujuan Paters Carmelieten dicapai dengan:
Guna mendukung kerja Yayasan, Uskup pertama Keuskupan Malang ini memberikan persil di Jalan Talang 1,3, dan 5 Malang. Mgr. A.E.J. Albers, O.Carm juga menyumbangkan sejumlah uang (Tinambunan. 2013:90). Berdasar tiga poin usaha mencapai tujuan tersebut dapat dikatakan bahwa semula Yayasan memang tidak hanya khusus menangani lembaga pendidikan atau sekolah saja sebagaimana terjadi sekarang ini. Yayasan adalah perpanjangan tangan Ordo Karmel Indonesia untuk menangani segala urusan yang berkaitan dengan misinya.
Sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar pendirian itu pula, pada masa-masa awal berdirinya, kepemimpinan Yayasan Sancta Maria Malang menyatu dengan kepemimpinan tarekat. Hal ini terjadi karena Yayasan merupakan sarana untuk memperlancar karya pelayanan para Karmelit. Tanpa adanya Yayasan, karya Karmelit tidak ada payung hukumnya. Pada masa itu para pemimpin Yayasan adalah Superior Regularis dan para Definitor, serta satu orang yang ditunjuk oleh Superior Regularis atas persetujuan dari para Definitor. Sebagai pengurus Yayasan pertama adalah Rm. Drs. H.J. Denteneer O.Carm (ketua), Rm. G.J. Schalkwijk. O.Carm (sekertaris), dan Rm. M. Konings. O.Carm (bendahara). Kepengurusan ini berlangsung selama dua periode (1949 – 1951 dilanjutkan 1951 – 1954).