Dari visi dan misi yang telah ditetapkan sejak berdirinya ini, maka jelaslah bahwa sejak semula asrama putra St. Albertus Malang memproklamirkan diri sebagai tempat pembinaan kaum muda, selain sebagai tempat “menampung” anak-anak murid laki-laki Dempo yang berasal dari luar pulau. Seandainya mendatangkan income, ini lebih sebagai konsekuensi pengelolaan saja. Kiranya visi dan misi ini tetap dipegang teguh oleh para pembina asrama jika ingin tetap memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Pola Pembinaan
Visi-Misi di atas,kemudian dijabarkan dalam pembinaan. Pembinaan asrama putra St. Albertus dibedakan menjadi pembinaan tahunan dan harian. Program pembinaan tahunan terdiri dari pembinaan awal tahun (anggota baru), retret/rekreasi (semua anggota), live in, olah raga bersama, dan rekoleksi tiga bulanan. Pembinaan tahunan ini, kecuali live in melibatkan asrama putri St. Edith Stein. Kedua asrama ini berada di bawah Yayasan Sancta Maria Malang.
Pembinaan harian diwujudkan dalam jadwal kegiatan harian dan pemantauan terhadap perilaku anak. Jadwal dimaksudkan untuk mengkondisikan anak berdisiplin tinggi. Dalam jadwal harian terdapat kegiatan-kegiatan yang tertata rapi. Di sana termuat jam belajar, jam makan, jam doa, jam istirahat, jam rekreasi, dan jam akademika. Jam-jam kegiatan ini sebagian besar dilalui secara bersama-sama demi membina persaudaraan dan kepedulian antara yang satu dengan yang lain. Kegiatan akademika yang berisi pembinaan-pembinaan praktis seperti pelatihan tampil di depan umum, dan keterbukaan, kerendahhatian sebenarnya terdapat maksud tersembunyi yaitu pembinaan antar teman (peer learning). Biasanya menjelang akhir kegiatan akademika ada masukan dan evaluasi antar teman. Secara khusus pada malam setelah doa malam ada briefing dan evaluasi kehidupan pada hari yang telah berlalu. Pembinaan juga dilakukan melalui pemantauan tatibsi dan nilai anak. Dari sini sebenarnya dapat disimpulkan bahwa pembinaan anak asrama berlangsung 24 jam. Sebab selain berperan sebagai pendamping, Pembina asrama juga berperan sebagai bapak (dan ibu ) dari anak-anak yang dipercayakan orang tua kepada asrama. Guna memelihara dan mengembangkan hidup rohani, diadakanlah perayaan Ekaristi pada hari Rabu di setiap minggunya. Perayaan Ekaristi dilayani oleh para room dari komunitas Talang 3 dan Talang 5 secara bergiliran.
Kepedulian dan rasa sebagai bagian dari Gereja ditanamkan melalui kegiatan koor lingkungan, menghadiri doa-doa lingkungan, dan pendalaman iman. Keberpihakan pada orang kecil ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan antara lain aksi peduli kurban bencana, APP, rekreasi dengan menggunakan kendaraan angkot (mikrolet), dan kewajiban memakan hidangan yang disediakan oleh asrama. Kebersamaan dan kerjasama ditanamkan melalui kegiatan belajar bersama, kelompok piket harian, petugas misa Rabu. Rasa hormat dan menghargai orang lain ditanamkan melalui kebiasaan menyapa para karyawan dan meminta ijin pun member tahu pendamping bila akan berkegiatan di luar asrama.
Sebagaimana telah diuraikan, saat ini ada tiga pendamping yang bertanggungjawab mendampingi anak-anak. Berdasar kurikulum pembinaan asrama, mereka berbagi tugas pendampingan kelas masing-masing. Tugas pembinaan kelas X adalah sosialisasi dan adaptasi. Tugas pembinaan kelas XI adalah menghayati nilai. Tugas pembinaan kelas XII adalah menjadi teladan bagi adik-adik angkatan. Tugas pendamping ini selain bertanggungjawab mengenal pribadi anak buahnya juga memantau dan mendampingi perkembangannya. Termasuk di dalamnya adalah mendampingi anak buahnya saat komunikasi ataupun mendapat panggilan dari sekolah. Guna menimba kekuatan pelayanan dan spiritualitas, para pendamping biasa berdoa bersama pada setiap sore jam 18.00.
Fasilitas Asrama
Pembinaan akan berkembang baik bila didukung fasilitas yang memadai. Guna mewujudkan hal tersebut, asrama putra St. Albertus dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas. Aneka fasilitas ini ada juga sebagai bentuk pertanggungjawaban asrama terhadap biaya yang ditarik dari orang tua, entah biasa bulanan maupun uang gedung. Fasilitas-fasilitas itu dikelompokkan sebagai berikut :
- Ruang : ruang belajar, ruang doa, ruang cuci, dapur, ruang perpustakaan, ruang les/BBD, dan ruang rekreasi.
- Halaman yang hijau dan teduh.
- Listrik, telpon, air, Wi-Fi
- Genset.
- Meja dan kursi belajar.
- Almari, Looker penyimpan LapTop dan HP
- Kamar-kamar dengan tempat tidur, almari pakaian, dan meja belajar. Tidak kalah penting adalah kamar mandi dan WC yang memadai.
- Tempat jemur pakaian dan sepatu.
- Tempat meletakkan/rak tempat sabun
- TV, sepeda pancal.
- P3K
- Transportasi: Mobil, sepeda pancal.
- Makan 3X sehari
Fasilitas lain adalah konsultasi pribadi. Sebenarnya pembinaan-pembinaan yang dilakukan asrama juga termasuk fasilitas bagi penghuninya. Guna mendukung kelancaran pelayanan, Asrama St. Albertus mempekerjakan 4 karyawan dengan pembagian tugas: juru masak (2 orang), juru cuci dan setelika pakaian (1 orang), dan bagian kebersihan umum (1 orang). Keberadaan mereka sungguh sangat membantu pendamping dalam mengelola asrama.
Demi menjaga kualitas pelayanan, asrama putra St. Albertus senantiasa berbenah. Pembenahan terutama terhadap barang dan bangunan yang butuh perbaikan atau renovasi.
Penutup
Keterbatasan tempat memaksa para pendamping menolak para orang tua yang hendak memasukkan anaknya ke asrama. Hal ini sangat masuk akal mengingat keadaan psikologis orang muda yang labil, ditambah situasi lingkungan yang sering tidak mendukung pendidikan. Banyak orang tua mengkhawatirkan anaknya. Apalagi mereka berada di luar pulau seperti Irian, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra . Mereka menghendaki anak-anaknya yang sekolah di SMAK St. Albertus aman. Mereka tidak rela anaknya terjerumus dalam kehidupan yang tidak baik.
Berdasar keadaan ini maka prospek asrama ke depan sungguhlah sangat baik. Apalagi kalau SMAK St. Albertus tetap konsisten pada kegiatannya promosi ke luar pulau. Sebenarnya asrama bisa menjadi daya tarik bagi para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya di sana. Sebab mereka masih melihat bahwa asrama mampu memberi tempat yang aman dan pendampingan yang memadai. Maka asrama dan sekolah bisa bersinergi mendidik kader-kader bangsa dan gereja. Bahkan tidak mustahil bahwa Allah memanggil orang-orang pilihan-Nya untuk bekerja di ladang-Nya melalui asrama. Dengan catatan asrama sungguh-sungguh dikelola dengan baik.
SUMBER DATA
Joko Purnomo, Ignatius. Surat Keputusan Pimpinan Ordo Karmel Indonesia No. 092/PG/VII/2010. Malang: O.Carm.
Mungsi, Antonius. 2015. Kumpulan Notulen Rapat Yayasan Sancta Maria Malang Tahun 2006 – 2009. Malang: YSM.
Nuwa, Servus Emanuel. 2008. Surat Keputusan Yayasan No. 350/YSM.OC/XI/2008 Tentang Pemberhentian Yohanes Suparno. O.Carm sebagai Bendahara SMAK St. Albertus Malang. Malang: YSM.
Nuwa, Servus Emanuel. 2013. Surat Keputusan Yayasan No. 008/YSM/I/2013 Tentang Pemberhentian Yohanes Suparno. O.Carm sebagai Bendahara SMAK St. Albertus Malang. Malang: YSM.